Kompetisi Balance Bike

Belakangan, peminat Balance Bike makin banyak. Latber komunitas Jayabaya Pushbike Kediri gak pernah sepi. Bahkan, di Kediri pun ada komunitas BB lain yang tak kalah besar. Untuk itulah banyak event kompetisinya. Selain ajang silaturahim antar pesepeda cilik dan wali, juga untuk promosi agar makin-makin-makin banyak lagi peminatnya. πŸ˜€ Ini bagus sih, menurut saya. Supaya ortu tahu ada loh aktifitas positif untuk anak batita.

A mengikuti kompetisi perdananya di Funrace 1 Kediri. Ia ikut kelas 2 tahun, padahal usianya baru 21 bulan. Juara? Ndak. Target saya gak muluk kok, asal mau start saja sudah bersyukur. Dari 3 moto (kesempatan race) yang diberikan A mau start semua. Alhamdulillah. Moto 1 : berhasil finish meskipun terakhir. Moto 2 : tersesat, cari lintasan sendiri. Moto 3 : se-meter menjelang garis akhir, sepedanya ditinggal ngacir. Hehe.

nyadel aja belom udah ikut funrace

Kompetisi berikutnya di bulan yang sama : Balance Bike Race – Maynine. Acaranya berada di halaman Grand City, Surabaya. Karena terlambat, A beruntung dapat nomer berangkat kedua, yang mana semuanya seumuran. Jadi masih kecil- kecil. Alhamdulillah, menang babak penyisihannya. Finalnya? Keberuntungan datang lagi, dari 3 finalis, 1 mogok. Dirayu dengan segala cara, gak berhasil. Akhirnya ditinggal. Meskipun dengan sangat lambat, jauh tertinggal dari kawannya, A menyelesaikan 2 putaran dengan baik. Jadilah dia juara dua. πŸ˜€

Continue reading

Tentang Balance Bike

Balance Bike ~ Sepeda tanpa pedal

Kenal Balance Bike (BB) dari seorang teman yang juga mamah muda. πŸ˜€ Lanjut cari tahu ini itu sampai ada wasto (whatsapp story) mamah muda lain yang infoin kalau di Kediri ada komunitasnya : @pushbikekediri (Jayabaya Pushbike Kediri)

Waktu itu, A masih 15 bulan. Saya tanya- tanya ke Mba Saraz (founder komunitas) tentang penyewaan BB. Beberapa kali janjian akan datang latber tapi belum ada kesempatan. Kemudian, karena sering ngomongin dan cari tahu, suatu hari ibu yang sedang nganter Dek Fifi kejuaraan kirim foto BB. Katanya, di Grand City kalau beli ini ada diskon. “Mau?”

Nggak pakai pikir panjang, saya okein. πŸ˜€

Continue reading

Kok Belum Bisa Ngomong?

Saat A usia 15 bulan saya akhirnya belajar tentang apa, mengapa, dan bagaimana speech delay. Sebelumnya, saya curhat sana sini, di whatsapp grup ini itu, kenapa A belum juga mengoceh? Bahkan panggil mama pun belum. Padahal milestone perkembangan bahasa di usia ini harusnya sudah bisa mengucapkan 4- 5 kata. Jawaban yang saya dapat selalu sama : sering- sering bacain cerita dan ajak ngobrol, yang sejujurnya sudah selalu saya lakukan. Hingga semua orang yang mengenal saya sepakat, bahwa saya jadi banyak ngomong, cerewet malah, sejak ada A.

Berulang kali dibesarkan hatinya oleh keluarga, β€œyang penting kan kalau dipanggil nyahut. Kalau diperintah tanggap. Ditanyain, tahu maksudnya.” Ditambah : anaknya orang bisa ngomong ya mestinya bisa ngomong. Dan lagi riwayat adek saya yang juga terlambat ngomong hingga usia 2 tahun, bikin saya abai dan makin terlena.

Hingga suatu hari saya baca tentang betapa kompleksnya seseorang untuk bisa mengeluarkan suara. Mengajak ngobrol dan bercerita adalah proses input data. Bila tidak ada hambatan pada kognitifnya, anak yang sering diajak ngobrol, kemampuan bahasa reseptif-nya, kata yang dimengerti, bagus. A mengerti instruksi sederhana. Misal : buang bungkusnya di tempat sampah. Itu bisa dia lakuin. Perintah untuk tunjuk anggota tubuh juga lancar. Mengenali orang, juga oke. Nah, bisa saya simpulkan A tidak memiliki ganguan kognitif.

Continue reading

Pindahan

Sejak berencana menikah, si mas dan saya memang ingin sama- sama tinggal di Surabaya. Dalam waktu dekat, kerjaan saya tidak memungkinkan untuk ditinggal, tapi pelan- pelan akan bisa diurus dari jarak jauh. Insha Allah. πŸ™‚ kemarin sudah pernah coba untuk 2 minggu, lancar kok. Semoga lancar terus…

Hari ini (1/6) saya mulai ngurus surat pindah. Ini panjang dan cukup melelahkan.

Langkah 1 : minta surat pengantar dari RT dan RW setempat.

Langkah 2 : meminta surat pengantar dari desa.
Jangan lupa persiapkan dokumen berikut :
1. Surat pengantar dari RT dan RW
2. KK dan KTP asli dan salinannya
3. Salinan akta dan ijasah
4. Fotokopi buku nikah yang di legalisir KUA
5. Pas foto dengan background merah 11 lembar (untuk desa butuh 6 sisanya untuk skck)
6. Persiapkan ktp suami (untuk menyalin alamat yang dituju)
7. Alasan pindah
8. Pengikut (bagi yang mempunyai anak)

Di desa, saya dibuatkan beberapa Continue reading