Pertama Kali Ke Pantai

Selasa, 17 Desember lalu, akhirnya… keturutan juga bawa A mantai. Sebelumnya, A lagi seneng buku Aku Bertanya Sains Menjawab yang seri Cuaca dan Iklim. Salah satu gambarnya ada tentang gunung dan laut. Nah, liburan ini cocok buat ngenalin langsung ke A tentang penampakan aslinya. Lagipula, mamanya juga kangen main air dan pasir. πŸ˜€

Tentang asal mula hujan

Pantai Prigi jadi pilihan yang pas, jarak dari rumah cuman 3 jam perjalanan. Berangkat agak siangan pun masih keburu lah sejuknya pagi dan hangatnya mentari. Hoho. Agak susah soalnya kalau mesti berangkat pagi- pagi buta, Mbah Kung, yang nyopir, ndak bersedia.

Kami berangkat jam 6.15. Mampir sarapan di Jl Dhoho, ada buryam dan mi pangsit enak disitu. Lanjut, sampai pantai jam 10 an. Pantainya sepi. Mungkin belum musim liburan yak, kami nyolong start. Hehe.

Continue reading

Kompetisi Balance Bike

Belakangan, peminat Balance Bike makin banyak. Latber komunitas Jayabaya Pushbike Kediri gak pernah sepi. Bahkan, di Kediri pun ada komunitas BB lain yang tak kalah besar. Untuk itulah banyak event kompetisinya. Selain ajang silaturahim antar pesepeda cilik dan wali, juga untuk promosi agar makin-makin-makin banyak lagi peminatnya. πŸ˜€ Ini bagus sih, menurut saya. Supaya ortu tahu ada loh aktifitas positif untuk anak batita.

A mengikuti kompetisi perdananya di Funrace 1 Kediri. Ia ikut kelas 2 tahun, padahal usianya baru 21 bulan. Juara? Ndak. Target saya gak muluk kok, asal mau start saja sudah bersyukur. Dari 3 moto (kesempatan race) yang diberikan A mau start semua. Alhamdulillah. Moto 1 : berhasil finish meskipun terakhir. Moto 2 : tersesat, cari lintasan sendiri. Moto 3 : se-meter menjelang garis akhir, sepedanya ditinggal ngacir. Hehe.

nyadel aja belom udah ikut funrace

Kompetisi berikutnya di bulan yang sama : Balance Bike Race – Maynine. Acaranya berada di halaman Grand City, Surabaya. Karena terlambat, A beruntung dapat nomer berangkat kedua, yang mana semuanya seumuran. Jadi masih kecil- kecil. Alhamdulillah, menang babak penyisihannya. Finalnya? Keberuntungan datang lagi, dari 3 finalis, 1 mogok. Dirayu dengan segala cara, gak berhasil. Akhirnya ditinggal. Meskipun dengan sangat lambat, jauh tertinggal dari kawannya, A menyelesaikan 2 putaran dengan baik. Jadilah dia juara dua. πŸ˜€

Continue reading

Tentang Balance Bike

Balance Bike ~ Sepeda tanpa pedal

Kenal Balance Bike (BB) dari seorang teman yang juga mamah muda. πŸ˜€ Lanjut cari tahu ini itu sampai ada wasto (whatsapp story) mamah muda lain yang infoin kalau di Kediri ada komunitasnya : @pushbikekediri (Jayabaya Pushbike Kediri)

Waktu itu, A masih 15 bulan. Saya tanya- tanya ke Mba Saraz (founder komunitas) tentang penyewaan BB. Beberapa kali janjian akan datang latber tapi belum ada kesempatan. Kemudian, karena sering ngomongin dan cari tahu, suatu hari ibu yang sedang nganter Dek Fifi kejuaraan kirim foto BB. Katanya, di Grand City kalau beli ini ada diskon. “Mau?”

Nggak pakai pikir panjang, saya okein. πŸ˜€

Continue reading

Belanja Sama Anak Tanpa Drama

Saya punya sepupu dengan selisih usia cukup jauh dan pernah tinggal bersama. Bagaimana mereka diperlakukan oleh orangtuanya, bikin saya belajar, jauuuuhhh sebelum A ada. Jadi, sepupu saya ini sering diajak belanja ke minimarket dan boleh ambil yang dimau. Lama- lama makin banyak dan makin banyak. Bisa ditebak dong kelanjutannya? Mereka seneng jajan dan sulit untuk dikontrol kalau sudah ada maunya.

Nah! Ternyata, sekarang, fenomena anak tantrum di depan kasir, nangis saat diajak pulang, sudah ndak berbilang. Sering banget saya jumpai di minimarket. Oleh karena itu, saya kulik gimana caranya supaya A ndak begitu. πŸ˜€ Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?

Caranya?

Pertama : briefing. Sebelum berangkat, kasih tahu A. “Nanti, mama mau beli sabun mandi dan shampoo.” Saat di Alfam*rt langsung cari dan ambil itu, ndak pake keliling- keliling lihat ini itu. Terus langsung kasir dan bayar. Itu sudah diterapin sejak A setahun.

Continue reading

Weaning Story

Pertama kali membaca nama Sigmund Freud, langsung terlintas Maya, seri Bilangan Fu milik Ayu Utami. Tapi, bukan tentang itu, cerita saya kali ini. πŸ™‚ Ini tentang teori psikoseksualnya. Menurutnya, perkembangan kepribadian seseorang ditentukan oleh 5 tahun pertama kehidupannya. Jika perkembangan  psikoseksual-nya lancar, seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat. Sebaliknya, bila ada kendala akan menghasilkan fiksasi.

Fiksasi adalah perilaku menetap yang dibawa dari kecil hingga perjalanannya menuju dewasa. Sampai konflik tersebut diselesaikan, individu akan tetap β€œterjebak” dalam tahap ini. Contohnya adalah seseorang yang tidak menyelesaikan tahap oralnya dengan baik maka ketika ia dewasa ia akan terpaku pada tahap oral.

Tahap oral dimulai saat bayi lahir hingga 24 bulan. Pada fase ini, mulut menjadi sumber kenikmatan utama yang salah satunya adalah menyusu. Karena bayi sepenuhnya tergantung pada ibu, jadi saat itulah bayi mengembangkan rasa kepercayaan dan kenyamanan melalui stimulasi oral. Konflik kemudian terjadi pada saat penyapihan. Penyapihan yang terlalu cepat ataupun terlambat, bahkan proses yang salahpun dapat mengakibatkan fiksasi. Fiksasinya seperti apa? Seorang dewasa yang mencari kepuasan pada mulutnya, seperti : merokok, menggigit kuku, dan sebagainya.

Continue reading